欢迎..............欢迎..............欢迎


Sabtu, 17 Juli 2010

Tangyuan, Bola Nasi dalam Sup


Makanan 'bola nasi di dalam sup' khas Tiongkok itu disebut 'tangyuan', 'tangtuan' atau 'yuanxiao' dalam ejaan pinyin Mandarin. Nama yang terakhir berhubungan dengan festival 'Lampion' (Yuanxiao) Tiongkok saat dimana ia dimakan. Hidangan yang terdiri dari bola-bola nasi yang lengket, diisi dengan suatu campuran bahan seperti buah-buahan yang diawetkan, lemak babi dan gula batu itu dinikmati oleh semua orang, karena rasanya yang manis dan lembut. Karena nasi itu mengandung kanji yang menyebabkan lengket dan rasa yang sempurna, orang tidak bisa memakannya dalam jumlah banyak.

Ada legenda tentang Ibu Suri Cixi memberikan tangyuan kepada rakyatnya.

Menurut Anekdot Keluarga Kerajaan Qing, Cixi suatu hari sedang mencicipi tangyuan ketika Kaisar Guangxu datang untuk menanyakan kesehatannya. Cixi bertanya kepada Guangxu, "Apa kamu sudah mencobanya?" Guangxu, yang sudah makan semangkuk tangyuan tapi takut mengaku karena ia seharusnya ditegur karena makan sebelum ibunya, berlutut dan menjawab: "putramu yang rendah belum mencobanya." Guangxu diberikan semangkuk dan disuruh memakannya segera.

Adalah suatu peraturan di Istana bahwa menolak makanan yang diberikan Ibu Suri dianggap tidak hormat, yang dapat berakibat fatal jika Cixi menjadi marah. Sadar akan hal ini, Guangxu tidak punya pilihan lain kecuali memakan tangyuan sambil tetap berlutut.

Cixi bertanya lagi, "Apa kamu sudah cukup?" Guangxu, tidak bisa menambah lagi, tapi begitu takut untuk menceritakan yang sebenarnya, menguatkan dirinya dan menjawab, "Belum."

"Mau lagi", tawar Cixi. Baru saja ia makan separuh dari mangkuk itu, Guangxu tidak tahan lagi. Ia menyembunyikan sisanya ke dalam lengan bajunya yang besar, yang mana tertangkap oleh mata tajam Cixi, namun demikian ia terus bertanya: "Kamu kepenuhan?". Guangxu, masih belum berani mengungkapkan pikirannya, menjawab sama seperti sebelumnya. Kali ini, Cixi berkata dengan senyum sinis: "Beri dia lagi", sambil membisikkan beberapa kata ke telinga seorang kasim.

Guangxu malang hanya bisa terpaksa tetap memakai taktik sebelumnya, hingga kedua lengan bajunya penuh terisi bola-bola tangyuan, dan pakaian dalamnya terbanjiri sup.

Segera ia kembali ke bilik istananya, ia memerintahkan kasim untuk mengambilkan beberapa pakaian ganti tapi tercengang mendengar pengakuan sang kasim: "Ibu Suri telah mengutus orangnya mengambil semua pakaian dalam Paduka". Guangxu, yang mengetahui Cixi telah mempermainkannya begitu takut meminta kembali pakaian dalam itu darinya, menelan penghinaan itu. Ia kemudian memerintahkan kasim yunior untuk mencarikannya di luar istana.

Secara kebetulan, Fulun, seorang keluarga kerajaan lainnya, punya pengalaman tangyuan yang sama dari Cixi. Akibat dari banyak jawaban atas pertanyaan Cixi, Fulun telah diberi banyak mangkuk bola-bola nasi itu, membiarkannya kembung karena kelebihan makan. Selama lebih dari 40 hari, ia terbaring di tempat tidur karena sakit serius sebelum akhirnya ia sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar