欢迎..............欢迎..............欢迎


Senin, 13 Desember 2010

La Ba : Hari Thanksgiving Ala China


Tahun Baru Imlek pada 2010 ini jatuh pada 14 Februari, namun "Perayaan akbar Tahun Baru Imlek" tradisional sebenarnya sudah dimulai sejak 22 Januari. Tanggal 8 bulan Lilin (sebutan untuk bulan ke-12 kalender lunar China) umumnya disebut "Hari Raya La Ba (baca: la pa, La = lilin, Ba = delapan)", merupakan hari di mana orang-orang memberi persembahan kepada sang Pencipta dan memohon hari-hari yang penuh kemakmuran dan kebahagiaan.

Mohon jangan memandang enteng Hari La Ba, boleh dibilang ia adalah Hari Bersyukur (Thanksgiving) bagi orang China, ia menandakan tirai tahun baru secara resmi telah dibuka. Pada tahun ini dimulai dari 22 Januari tersebut, orang-orang sudah mulai melakukan pengecekan stok, pembersihan rumah, menempel kuplet, menyulut mercon, ritual menghantar yang lama menyambut yang baru, kemudian seluruh keluarga berkumpul, makan bersama nasi malam tahun baru, bersilaturahim, berkunjung dan mengundang tamu.

Dari La Ba hingga tanggal 15 Imleek (Hari Capgomeh yang jatuh pada 28 Februari), orang-orang yang sudah bersusah-payah bekerja mulai memasuki momentum paling nikmat dan nyaman di dalam satu tahun, bulan perayaan bagi orang China sudah akan dimulai.

Mengenai asal-muasal bubur La Ba, terdapat beberapa versi: ada yang mengatakan untuk menyembahyangi Shen Nong (Dewa Pertanian), ada yang mengatakan untuk mengenang Yue Fei (jenderal besar pahlawan bangsa zaman Dinasti Song Selatan), tetapi versi yang paling populer ialah, untuk memperingati sang Budha.

Konon sang Budha Sidharta Gautama meninggalkan istana sang ayah untuk melakukan pertapaan di gunung pedalaman, namun berkultivasi dengan segala derita selama bertahun-tahun tanpa ada hasil. Suatu ketika ia hendak mandi di sebuah sungai untuk menyegarkan diri, sesudah mandi lantaran tubuh yang begitu lemah sampai tak kuat merangkak ke tepian.

Seorang perempuan penggembala menarik sang Budha ke atas tepi sungai dan memberi-Nya secawan bubur yang terbuat dari beras dan biji-bijian lainnya. Setelah memakannya, sang Budha merasa seperti bertenaga kembali, beberapa waktu kemudian Ia memperoleh pencerahan dan kesadaran sempurna di bawah pohon Bodhi. Kebetulan hari itu adalah tanggal 8 bulan 12 kalender lunar (Imleek).

Bubur La Ba di seluruh wilayah China saling bersaing pesona, tetapi yang kepunyaan Kota tua Beijing terhitung paling komplit dan menyehatkan dengan komposisi bahan sebagai berikut: Jojoba, lotus, walnut, kastanye, almond, pine nut, lengkeng, Hazelnut, anggur, Ginkgo, Water chestnut, mawar, kacang merah, kacang tanah, dan lain-lain, tidak kurang dari 20 macam!

alt

Memasak bubur La Ba harus menggunakan minimal 5 macam padi-padian. (CAIXIA/THE EPOCH TIMES)

Pada malam La Ba (21 Januari) pukul 7, orang-orang sudah lantas menyibukkan diri dan beraktivitas sebagai berikut: mencuci beras, merendam buah, mengupas kulit, mengeluarkan biji, pemilahan, kemudian pada tengah malam mulai dimasak, baru menggunakan api kecil untuk direndam sampai keesokan paginya, di pagi buta tersebut bubur La Ba masak sudah.

Bubur La Ba yang demikian komplit tentu terutama dipersembahkan kepada sang Budha, kemudian baru setelah itu bisa diberikan kepada handai taulan, akhirnya baru giliran diri sendiri. Kini di supermarket yang menjual makanan China sangat beraneka ragam, hendak melengkapi bahan bubur La Ba tentu tidak sulit. Maka hati yang tulus dan bersyukur si pembuat bubur semakin lebih berharga. (Liu Fei/The Epoch Times/whs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar